"Tuhan adalah tetap Tuhan
dan manusia tak akan pernah bisa mempersamakan dirinya dengan Tuhan.
Tuhan bukan manusia dan manusia juga bukan Tuhan.."
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
قل هو الله احد-(١)
الله الصمد-(٢)
لم يلد ولم يولد-(٣)
ولم يكن له كفواحد-(٤)
1. Katakanlah; "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
2. Hanya Allah-lah tempat bergantung.
3. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tiada satu pun yang menyamai-Nya". {QS. Al'Ikhlas:1-4}
MENURUT BIBEL,
"YESUS BUKAN TUHAN ALIAS TUHAN PALSU BIKINAN MANUSIA !!!"
1. Yesus lebih kecil daripada Tuhan.
Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku,
lebih besar dari pada siapapun,
dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. (Yohanes 10:29)
2. Tuhan lebih besar daripada Yesus.
Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14:28)
3. Yesus duduk di sebelah kanan Tuhan.
Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka,
terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. (Markus 16:19)
4. Yesus berdiri di sebelah kanan Tuhan.
Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit,
lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. (Kisah Para Rasul 7:55)
5. Allah tahu datangnya hari kiamat, sedang Yesus tidak tahu.
Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu,
malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." {Matius 24:36}
6. Yesus bersyukur kepada Tuhan.
Pada waktu itu berkatalah Yesus:
"Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. {Matius 11:25}
Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata:
"Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi,
karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai,
tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. {Lukas 10:21}
7. Yesus disetir oleh Tuhan.
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri;
Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar,
dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri,
melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. {Yohanes 5:30}
Nabi Isa atau Yesus (sebutan bagi nasrani itu) adalah utusan Tuhan (Rasul Allah).
Dalil:
Matius 15:24;
Markus 9:37;
Yohanes 5:24,30; 7:29,33; 8:16,18,26; 9:4; 10:36; 11:42; 13:20; 16:5; 17:3,8,23,25.
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." {Matius 15:24}.
"Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.
Dan barangsiapa menyambut Aku,
bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku." {Markus 9:37}.
Aku berkata kepadamu:
"Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku,
ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum,
sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.." {Yohanes 5:24}
2. Kitab Markus: "Yesus tidak tahu hari kiamat.."
13:32 Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu,
malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.."
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah:
Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. {Markus 12:29}.
Jawab Yesus: "Mengapa engkau memanggilku Guru yang baik?
Hanya Satu yang baik, yaitu Allah. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah-Nya. {Matius 19:17 - al. Douay-Rheims Bible 1582 M & King James Version 1611 M}
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,
satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. {Yohanes 17:3}.
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. {Matius 5:9}
3. Doktrin Paulus Tarsus.
Berikut doktrin ketuhanan menurut Paulus:
Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa,
yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (1 Korintus 8:6)
Dari ayat di atas, Paulus ingin mempengaruhi orang-orang Korintus pada waktu itu agar mengikuti ajarannya, bahwa Tuhan terdiri dari dua substansi yaitu Bapa dan Yesus Kristus. Doktrin Paulus di atas, bukan saja bertentangan dengan konsep ketuhanan dalam Perjanjian Lama, tetapi juga bertentangan dengan pernyataan Yesus dalam kitab-kitab kanonik (Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes).
Tentu saja, yang membuat kita terheran-heran adalah,
mengapa surat-surat Paulus yang berjumlah 14 kitab itu begitu saja diterima dan dimasukkan ke dalam kanon Perjanjian Baru hanya oleh usulan Athanasius,
uskup Aleksandria pada tahun 367 M ?!!
Sebagaimana dapat dibaca dalam berbagai literatur,
Paulus bukan dan tidak pernah menjadi murid Yesus.
Pernyataan-pernyataanya merupakan tulisan yang sangat jelas membesarkan diri sendiri.
Perlu diketahui, bahwa tidak ada nabi/rasul yang menulis kitab dengan tangan sendiri.
Semua ajaran nabi/rasul ditulis dan diabadikan oleh para pengikutnya yang percaya akan kenabian/kerasulannya.
Jika ada seorang yang mengaku nabi/rasul dengan menulis sendiri ajarannya dalam sebuah kitab tertentu dan menyebarkannya kepada orang lain maka dapat dipastikan ia adalah nabi/rasul palsu, terlebih jika tulisan tersebut tampak jelas berisi ajaran dengan membesarkan diri sendiri.
Konsep ketuhanan Trinitas yang dikumandangkan para misionaris Kristen sesungguhnya tidak ada dalam Alkitab. Ia adalah doktrin gereja dan merupakan pengembangan sayap dari Doktrin Paulus,
yang selanjutnya dipercaya begitu saja oleh umat Kristen tanpa dasar yang kuat. Doktrin trinitas pertama-tama diperkenalkan dalam gereja Kristen oleh seorang biarawan dari Antioch bernama Theopilus, Suatu Konsili dari para imam telah dilangsungkan di Nice, pada tahun 325 M.,
konsili mana membenarkan doktrin trinitas, dan belakangan konsili yang sama di Konstantinopel, mengkonfirmasi keilahian dari Ruhul Kudus dan keesaan Tuhan ,
Paulus meletakkan ini dengan kata-katanya:
“Sebab sekalipun mereka mengenal Allah,
mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya.
Sebaliknya fikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat,
tetapi mereka telah menjadi bodoh.
“Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya”. {Surat Paulus kepada Jemaat di Roma 1:21-22, 25}